Selamat Hari Ibu


22 Desember setiap tahunnya menjadi suatu momen yang diistimewakan bagi sebagian orang. Mereka menganggap hari itu adalah hari spesial untuk menyatakan kasih sayang dan perhatiannya ke orang tua khususnya ibu mereka.

Sebenarnya, perlu tidak sih mengucapkan selamat hari ibu?

Perlu diketahui terlebih dahulu, asal usul dari adanya perayaan tersebut. Ada yang sudah tahu?

Konon ceritanya, hari ibu itu berasal dari bangsa “sana” yang memiliki kebiasaan mengabaikan orang tuanya khususnya ibunya ketika menginjak masa tuanya. Anak-anaknya sibuk dengan urusan masing-masing sampai tdak ada waktu sedikit pun untuk ibunya. Bahkan sebagian besar hal tersebut mereka atasi dengan menempatkan ibu mereka di panti jompo dengan alasan mereka tidak sempat untuk merawatnya. Sampai pada suatu ketika, si ibu meminta waktu anaknya dengan sangat. Si ibu meminta waktu khusus sehari saja agar anak-anaknya memperhatikan dan bercengkrama bersama lagi dengan ibunya. Nah, singkat cerita itulah asal-usul adanya perayaan hari ibu.

Intinya apa sih?

Intinya, hari ibu itu dispesialkan karena pada waktu-waktu lain, anak-anaknya terlalu sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak memiliki waktu sama sekali untuk orang tuanya terutama untuk ibunya.

Nah, bagaimana dengan kita?

Ada yang berpendapat boleh-boleh saja mengcapkan selamat hari ibu. Itu artinya kita peduli dengan ibu kita. Ada juga yang berpendapat tidak perlu. Hal tersebut dikarenakan menghormati, menyayangi dan memberikan perhatian ke ibu itu seharusnya setiap hari bukan hanya setahun sekali. Kasihan kan ya kalau hanya setahun sekali mendapatkan hadiah atau diperhatikan anaknya?

Semuanya kembali ke pribadi masing-masing. Tidak ada yang sepenuhnya benar dan tidak ada juga yang sepenuhnya salah.

Bagi yang merasa perlu mengucapkan dan memberikan hadiah tertentu untuk ibu, silahkan saja. Bagus malahan, setidaknya ada satu hari yang membuat ibu senang dalam setahun sekali. Mungkin di hari-hari lain kita terlalu sibuk dengan urusan sendiri sampai tidak sempat setiap hari untuk telfon / menyapa / hanya sekedar terpikirkan aktivitas apa yang sedang dilakukan ibu kita. Sedangkan jika dilihat dari sisi ibu, pastinya siapa sih yang tidak senang mendapatkan perhatian dan hadiah dari anaknya? ^_^

Nah.. bagi yang kurang setuju atau merasa tidak perlu, mungkin alasannya karena sudah seharusnya kita menyayangi, memberikan perhatian serta memberikan hadiah kepada orang tua kita khususnya ibu setiap hari atau tidak terbatas pada waktu tertentu. Tidak perlu menunggu momen spesial. Kapan saja, di mana saja tidak ada yang melarang. Malah sangat dianjurkan. Bukankah dalam islam juga kedudukan ibu itu memang dispesialkan?

Coba deh dibuka lagi referensi-referensi dalam islam yang menguatamakan kedudukan seorang ibu.

“Dari Abu Hurairah radhiyallaahu’anhu beliau berkata, `Seseorang datang kepada Rasululloh SAW dan berkata, `Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?` Rosululloh menjawab `Ibumu!` dan orang tersebut kembali bertanya `Kemudian siapa lagi?` Rasululloh SAW menjawab `Ibumu!` Orang tersebut bertanya kembali, ` Kemudian siapa lagi?` Beliau menjawab `Ibumu`, orang tersebut bertanya kembali, `kemudian siapa lagi?` lalu Rosululloh SAW menjawab `Kemudian ayahmu.`” (HR. Bukhari No.5971) dan Muslim No. 2548)

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.”
 (Q.S. Luqman: 14).

Dan.... masih banyak referensi-referensi lainnya..

Jadi, kamu ada di tim yang mana?
Perlukah?
Atau tidak perlu?
^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbicara Tanpa Mendengar

International Perspective on Developing Method to Uncover Psychological Phenomena of Learning Mathematics

Libur Telah Tiba