Berbicara Tanpa Mendengar


Setiap manusia tentunya memiliki keinginan untuk dapat berbicara dengan lancar, jelas dan lebih bersyukur bagi mereka yang mampu berbicara di depan banyak orang tanpa masalah grogi dll.

Bagaimana dengan diri kita?

Apapun itu, bersyukur adalah hal yang wajib.
Meski kita belum lancar dalam public speaking, setidaknya kita mampu berbicara dalam forum kecil (forum diskusi). Jika merasa belum mampu, setidaknya kita telah mampu berinteraksi secara langsung dengan jelas dengan orang lain, terutama orang-orang terdekat.

Sekilas, bisa dibayangkan bagaimana usaha orang tua kita mengenalkan berbagai kosakata baru dan memancing kita untuk mengucapkan sesuatu saat kita masih kecil.
Mengapa kita bisa mengenal kosakata tersebut?
Bukankah itu karena kita telah mendengarnya?

Dengan kata lain, kemampuan berbicara yang kita miliki tidak terlepas dari kemampuan kita mendengar. Semakin banyak dan baiknya kita mendengar maka semakin banyak juga kosakata yang kita miliki. Namun, ketika ada seseorang yang sedang menyampaikan sesuatu apakah kalian selama ini telah benar-benar mendengarkannya?

Atau hanya sepintas angin lalu dengan tujuan agar yang menyampaikannya bisa lega setelah selesai bercerita?  

Hal ini sungguh memprihatinkan ketika kita seolah ada untuk orang lain, siap menerima ceritanya, keluh kesahnya, unek-uneknya, tapi ternyata itu hanya sebuah fiktif belaka. Faktanya, ternyata kita hanya mendengarkan sekilas lalu...

Pernahkah terbayang kah jika kita berada di posisi orang yang telah berbicara dan menyampaikan sesuatu dan ternyata lawan bicaranya tidak menjadi seorang pendengar yang baik?

Ada nasihat bijak mengatakan “hargailah orang lain jika kamu ingin dihargai oleh orang lain”.

Pepatah tersebut juga berlaku untuk pembicara dan pendengar. Saat kalian benar-benar menjadi pendengar yang baik, kalian tidak hanya akan mendapatkan informasi  dari apa yang didengar tetapi juga mempelajari bagaimana cara untuk menyampaikan sesuatu secara baik sehingga dapat diterima oleh pendegar dengan  baik dan jelas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

International Perspective on Developing Method to Uncover Psychological Phenomena of Learning Mathematics

Libur Telah Tiba