Tips Belajar Efektif
Belajar itu adalah sebuah proses. Proses yang dilakukan dengan niat,
usaha dan doa untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Tentunya dalam hal in
bermakna positif. Belajar itu identik dengan pelajar. Padahal maknanya jauh
berbeda. Seperti yang sudah disampaikan tadi, belajar itu bisa dilakukan oleh
siapa saja, kapan saja, dan tentang apa saja. Ada quote “long life education”,
“tuntutlah ilmu (belajar) sampai ke negeri Cina.” Maknanya? Jelas tentang
belajar. Entah disadari atau tidak, setiap saat pun kita selalu belajar tentang
hal baru dalam kehidupan ini. Karena belajar itu tidak selalu tentang
matematka, fisika, sejarah, dan teman-temannya.
Nah, pelajar itu maknanya apa? Sudah jelas sebenarnya. Pelajar itu
adalah subjek pelaksana atau bisa dikatakan pelaku atau orang yang melakukan
aktivitas belajar. Pelajar itu identik dengan siswa di bangku sekolah ataupun
di bangku kuliah. Rutinitas dan kewajiban mereka sebaga pelajar itu ya belajar.
Namun, tidak sedikit juga yang masih mengeluh, “kok aku susah ya belajar?”, “kok
aku sudah belajar lama tapi nilainya gitu-gitu saja”, “belajar ga belajar sama
saja”… upppssss… ini yang terakhir yang bahaya nih. Kenapa bahaya?
Jelas, karena jika seorang pelajar sudah berpikir demikian jelas niat
dan semangat belajarnya akan menyusut.
Oke, tanpa panjang lebar, bagaimana sih tipsnya biar belajar kita
efektif?
1. Tentukan target
Target merupakan hal penting dalam hidup. Ketika kamu
memiliki target berarti kamu memiliki harapan. Dan hidup akan benar-benar terasa hidup ketika kita memiliki target dan
harapan. Saat ini, coba renungkan dalam diri. Targetmu apa sih? Yang masih
bingung targetmu apa, coba dipikirkan… jika memang butuh bantuan rang lain
untuk diskusi targetmu coba ajak diskusi orang tua atau saudara yang tahu betul
tentang dirimu. Jika diperlukan, buat targetmu untuk 10 tahun yang akan datang,
5 tahun yang akan datang, 1 tahun yang akan datang, 6 bulan yang akan datang
(target nilai semester misalnya), atau bahkan target harianmu. Tulis target
itu. Bisa di sticky notes dan
ditempel di dinding kamar atau sekedar di sticky
notes di HP atau leptopmu. Hal itu bertujuan agar kamu selalu ingat
targetmu. Jika kamu bersedia, kamu boleh share
targetmu itu dengan orang lain, tujuannya adalah ketika kamu lalai dan lelah dalam
mengejar target itu akan ada orang lain yang akan mengingatkanmu.
Ingat, kesuksesan
besar dimulai dari langkah kecil. Maksudnya, ketika kamu memiliki
target-target besar dalam hidupmu, jangan lupa sertakan juga target-target
kecil yang mendukung untuk mencapai target tersebut.
2. Miliki sosok inspiratif
Kamu k-pop lovers?
Atau penyuka fanatik suatu kelompok/artis tertentu?
Apa sih yang kamu idolakan?
Ada tidak keinginan untuk meniru setidaknya cara
berjalannya atau gaya pakaiannya atau apapun itu tentang idolamu? dalam proses
belajar perlu juga kamu memiliki idola layaknya kamu mengidolakan artis-artis
itu. Namun, yang berbeda adalah sudut pandang apa yang kamu idolakan dari
mereka. Masa iya sosok inspiratifmu artis X dan itu membuatmu lebih giat
belajar agar seperti dia? Ya mungkin juga sih sebenarnya seperti maudi ayunda,
tasya kamila, vidi aldiano dll… tapi maksud sosok inspiratif di sini adalah dia
yang ada di dekatmu. Bisa kakak tingkat, bisa saudara, atau siapapun itu yang
memungkinkan kamu bisa berdiskusi dengannya untuk berbagai hal khususnya
bagaimana bisa mencapai prestasi seperti dia.
Nah, kira-kira siapa ya…?
3. Niat dan Semangat
Semua perbuatan itu
kembali lagi dari niatnya. Benar sekali. Niatmu apa sih? Semangatmu bagaimana?
Niat dan semangat itu suatu kesatuan. Tidak bisa
dipisahkan. Keduanya juga bersifat labil. Kadang naik kadang turun. Bahkan
kadang terlupa. Menjaga niat dan semangat itu juga salah satunya dari langkah
pertama dengan adanya target yang kamu impikan. Mengingat kembali target yang
akan kamu raih akan menngingatkanmu kembali pada niat awalmu dan akan muncul
kembali semangat yang luntur itu.
Selain itu, memberikan reward
untuk diri sendiri itu perlu juga lho. Ketika kamu telah mencapai suatu
target sesekali manjakan diri. Sebagai suatu bentuk refreshing juga untukmu
biar tidak jenuh. Selain itu, misal semangat sedang benar-benar turun, bisa
juga sejenak refreshing, cuci mata. Tapi ingat, jangan terlena dan kelewatan… nanti
yang ada malah targetnya kemana kamu jalannya kemana.
4. Kenali gaya dan cara belajarmu
Secara teori pembelajaran, gaya belajar itu terbagi dalam
beberapa bentuk. Ada yang suka belajar sambil menedengarkan musik atau dengan
mendengarkan rekaman pelajaran ataupun dengan cara menonton video, ada juga
yang justru harus belajar dalam suasana yang tenang tanpa suara sedikitpun.
Bagaimana mau belajarnya efektif jika diri sendiri saja
tidak tahu gaya belajarnya yang mana?
Sebenarnya untuk hal ini tidak usah dipikir. Kamu jalani
saja. Mana yang enak untuk belajar ya jalani. Misal untuk hafalan harus suasana
sunyi. Untuk mengerjakan tugas matematika akan lebih asik jika sambil
menedengarkan musik, dsb.
Sebagian besar jika ditanya, gaya belajarmu apa maka akan
dijawab “tidak tahu”. Ini karena kamu terlalu memaksa diri untuk melihat dalam
dirimu. Jika kamu melakukan ini, yang ada nanti kamu malah bingung dan ragu
terhadap diri sendiri. Jadi, mengalir saja. Nikmati dan ulangi cara atau gaya
belajar yang menurutmu paling nyaman dan mudah.
Untuk cara belajar, tentunya ini berbeda untuk mata
pelajaran tertentu. Misalnya, kamu belajar sejarah dengan cara banyak membaca
dan hafalan. Tapi kamu tidak bisa menerapkan ini untuk belajar matematika. Jelas
salah besar. Belajar matematika itu kuncinya perbanyak latihan soal. Bukan perbanyak
membaca. Dengan begitu kamu akan punya banyak referensi soal jadi tidak bingung
lagi ketika harus mengerjakan soal matematika dengan beberapa variasi.
5. Tentukan waktu efektifmu
Kapan sih biasanya kamu belajar?
Maisng-masing bisa berbeda untuk hal ini. Tapi yang jelas
usahakan kamu belajar saat kamu relaks dan tidak merasa lapar. Jika kamu lelah
seharian di sekolah maka kamu sebaiknya istirahat dulu, tidur lebih awal dan
bangun disepertiga malam. Sekalian sholat tahajud bagi yang musllim, kan lebih
oke. Belajar dan doa seimbang itu. Namun, kalau kamu merasa oke saja belajar sampai
larut malam dan mungkin karena susah bangun lebih pagi, maka sah-sah saja. Silahkan.
Yang tahu dirimu sendiri.
6. Jauhkan diri dari pengganggu
Pengganggu paling utama saat ini apa?
Jelas bukan lagi adek kecil yang merebut buku atau film favorit
di tv tapi benda yang jauh lebih kecil ukurannya. Ya, gadget atau HP. Benda ini
ibarat pisau bermata dua. Bisa jadi sumber belajar (mencari referensi belajar)
dan media belajar (untuk diskusi online)
tetapi bisa juga sebagai distraktor atau pengganggu nomor satu saat kamu
belajar. Tipsnya, bulatkan tekad tidak bersentuhan dengan HP selama belajar. Silent atau jika perlu matikan. Jika hal
tersebut masih saja mengganggu pemandangan kalian dan membuat tangan “gatal”
ingin menghidupkan kembali, maka simpan HP di tempat yang jauh dari tempat
belajar. Misal saja masukan HP ke dalam lemari pakaian. Jika masih saja
mengganggu pikiran dan serasa HP melambai-lambai untuk diambl, maka minta orang
tua kamu untuk menyembunyikannya selama kamu belajar. Bisa kan beberapa jam
tanpa HP?
Pengganggu yang lain itu ada juga dalam bentuk kegiatan. Contohnya?
Bagi kalian yang masih fokus kegiatan-kegiatan non akademik, silahkan saja. Hanya
saja hal itu berarti kalian juga harus bisa membagi waktu dan fokusnya. Prinsip
yang saya pegang, ketika kita memiliki
kegiatan atau amanah yang lebih dari orang lain, berarti kita juga harus siap
untuk stok semangat, tenaga, dan waktu lebih banyak daripada orang-orang lainnya.
Mudeng kan?
Nah, kalau sudah melakukan tips-tips tersebut tapi masih susah belajarnya
bagaimana?
Saya punya prinsip, paksakan diri 5
menit saja. Sebenarya itu prinsip yang disampaikan dosen favorit pada masa
kuliah. Kenapa Cuma 5 menit? Bukankah belajar 5 menit itu tidak dapat apa-apa? Jangan
salah… pola dalam hidup kita itu seperti itu, dengan sedikit paksaan. Paksa dulu
5 menit di awal maka setelahnya akan jalan dengan sendirinya karena kita mulai
menikmati apa yang kita lakukan. Diibaratkan dalam ilmu fisika, saat seseorang
berada di atas tebing, maka agar sebuah batu yang besar dapat menggelinding
sampai bawah, perlu usaha keras di awal untuk mendorong batu besar tersebut
sampai tepi dan mulai menggelinding. Nah setelah itu kita tidak perlu usaha
keras lagi karena akan menggelinding dengan sendirinya. Begitu juga dengan
belajar. Butuh usaha dan paksaan di awal untuk memulainya, tapi setelahnya,
kamu akan menikmatinya.
Bismillah…
Semoga membantu..
Yuk, semangat lagi belajarnya… dan capai targetnya ^_^
Komentar
Posting Komentar